Sebenernya gak ada masalah sih, tapi kayaknya asyik aja bahas soal dari salah satu guru pelajaran PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) di sekolah ade gue. Soalnya ini pertanyaan bisa bikin bingung, sampe-sampe katanya gak ada satupun jawaban bener yang diutarakan semua siswa di kelasnya. Malahan, ade gue juga sempat nanya ama temen beda kelas, dan sama-sama gak ada yang bisa jawab bener.
Gak cuma di situ aja, ada juga kisah menarik lainnya, karena ade gue sempat nanya juga ke guru, toh gak ada satupun guru yang ngasih jawaban dibenerin ama guru PKN ini.
Sebenernya gak ada masalah rumit kok soal pertanyaan ini, bisa dibilang jika pertanyaan ini simpel dan mudah dijawab. Namun 'note' atau pernyataan alias petunjuk terakhir dari ini guru yang bikin saya punyeng gak kepayang. Dan saya juga sempet coba ngasih jawaban melalui ade saya, tapi masih salah.
Oke, kita bahas aja pertanyaannya berikut ini.
Fulan adalah seorang warga yang lahir dan besar di China, namun orang tuanya adalah keturunan Jepang. Saat ini Fulan telah dewasa dan bekerja di Amerika Serikat. Jika Fulan misalnya dideportasi, kemana Fulan akan dipulangkan?
Sejauh ini pertanyaan ini sama sekali tidak bermasalah bukan? Lalu dimana masalahnya?
Menarik dan cukup menarik adalah petunjuk yang diberikan sang guru, yang berbunyi kurang lebih seperti ini.
"Kunci dari pertanyaan ini tidak ada kaitan apapun dengan hukum kewarganegaraan, kunci jawabannya ada pada izin bekerja si Fulan."
Ini yang bikin saya agak pusing bukan kepalang. Di pertanyaan ini sama sekali tidak dibahas izin kerja si Fulan, dan masalah yang ditanyakan adalah "kemana ia akan dipulangkan ketika dideportasi?"
Okeh, pertama saya coba abaikan petunjuk sang guru.
Pada dasarnya, Jepang dan China menganut hukum kewarganegaraan berdasarkan Ius sanguinis, atau berdasarkan tali keturunan atau hubungan darah. Hal ini saya lakukan untuk mencari tahu status kewarganegaraan Fulan, yang jika disimpulkan maka ia memiliki kewarganegaraan Jepang berdasarkan hukum di Jepang dan China.
Lalu bagaimana dengan AS yang menganut hukum Ius Soli? Ini tidak masalah, karena Fulan hanya merantau ke AS, dan status kewaarganegaraannya sudah lama diputuskan, karena sekarang dia sudah bekerja bukan?
Maka dari itu, jawaban saya adalah sebagai berikut.
Jika Fulan dideportasi, maka ia akan dikembalikan ke negara dimana ia memiliki hak kewarganegaraan, sesuai pasport yang digunakan. Sang guru menjawab ke mana? Saya melanjutkan, ke Jepang, karena Fulan memiliki kewarganegaraan Jepang berdasarkan hukum Ius Sanguisnis tersebut.
Namun sang guru masih menjawab "salah", tanpa memberikan alasan yang jelas. Memang niatnya baik sekali, agar si murid berfikir dan terus mencari tahu jawabah yang benar. Cara ini juga terbukti efektif bagi siswa dan siswi yang rajin dan berkeingintahuan kuat, mereka benar-benar mencari jawaban, mulai dari mempelajari hukum kewarganegaraan, hingga bertanya ke sana kemari demi menemuk jawaban yang benar.
Sebagai catatan, dalam hal ini saya sama sekali tidak menyalahkan si guru. Sebaliknya, saya sangat mendukung cara mengajar yang menurut saya sangat menarik dan luar biasa cerdas ini. Guru ini tidak mengatakan langsung 'ini benar' dan 'ini salah' yang pada akhirnya hanya mendoktrin sang murid, atau lebih parah akan dilupakan. Melainkan ia memancing mereka dengan pertanyaan kecil, agar mereka bisa mencari tahu lebih banyak hal demi mencari jawaban tersebut.
Lalu komentar apa yang saya berikan untuk sang guru? "Cerdas". Ia mengajar dengan otak, bukan dengkul. Tidak perlu menjelaskan panjang lebar kepada murid, jika pada akhirnya mereka tidak mengerti. Cukup kasih pertanyaan kecil dan mereka akan bisa tahu lebih banyak. Murid juga berpotensi bisa menemukan pemahaman lain, dan pemikiran mereka akan lebih terbuka, untuk bisa menerima pendapat, paham dan kemungkinan lain selain yang mereka ketahui atau yakini. Sekali lagi, "Cerdas" karena saya sendiri jadi tidak yakin dengan jawaban saya tersebut dan mencoba mencari lebih banyak informasi mengenai hal ini.
Lalu bagaimana dengan kamu yang baca? Mau sedikit berkomentar kawan? Ayo, jangan takut salah dan jangan takut belajar. Curahkan pendapat dan pengetahuan kamu di kolom komentar, biar bisa menambah ilmu kita bersama dan kalian bisa saling berbagai pendapat dan pemahaman. Ayo!